Sabtu, 11 April 2020

Mengenal Rasul-Rasul Allah

Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Swt., yaitu orang yang menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia. Nabi dan rasul harus menjadi teladan umat manusia. Semua nabi dan rasul membawa ajaran tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa.

Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’an ada 25 orang. Nabi dan rasul memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar dalam menjalani perintah Allah Swt. Rasul Ulul ’Azmi itu adalah Muhammad saw., Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., dan Isa a.s. Nabi Muhammad saw. adalah nabi dan rasul terakhir (penutup).

Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini.

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

(wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna)

Artinya:
“Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan peringatan”.

Ayat di atas menjelaskan tentang “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”. Allah mengutus para rasul untuk memberi kabar gembira dan memberikan peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan mendapat balasan buruk yaitu neraka jahanam.

A. Tugas dan Sifat Rasul-rasul Allah
Para utusan Allah mempunyai tugas yang sangat berat, agar tugas itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang istimewa oleh Allah Swt. yaitu “sifat-sifat wajib bagi rasul”
  1. Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar. Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan, mustahil dia berkata dusta atau bohong.
  2. Kedua, rasul harus amanah artinya dan dapat dipercaya. Seorang rasul mustahil khianat. Dia wajib menyampaikan amanah Allah Swt. kepada kaumnya. Semua perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan tidak boleh ingkar janji.
  3. Ketiga, rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul harus menyampaikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia. Rasul tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan Allah Swt. kepadanya.
  4. Keempat, rasul bersifat fathanah artinya cerdas, pandai dan bijaksana. Dengan sifat ini, seorang rasul dapat menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik.

Mari kita membiasakan sikap seperti contoh berikut ini.
  1. Berbuat yang benar artinya perbuatan yang sesuai dengan perintah agama. Hindari berbuat buruk yang tidak disenangi Allah Swt. dan manusia.
  2. Kalau kita dipercaya atau dititipi seseorang, kerjakanlah dengan jujur dan ikhlas. Ada pepatah lama mengatakan “sekali saja kita berbuat salah, selamanya orang tidak percaya”.
  3. Pesan-pesan kebaikan harus disampaikan kepada orang lain, mulailah dari diri sendiri, keluarga, kemudian kepada yang lainnya.
  4. Hidup harus cerdas, yaitu cerdas akal dan cerdas nurani.
 Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Swt Mengenal Rasul-Rasul Allah
B. Rasul Ulul ‘Azmi
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta
teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

Rasul Ulul ‘Azmi itu adalah Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw. Berikut  riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi.
  1. Nabi Nuh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Ādam a.s. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah Swt. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang selamat adalah para pengikut Nuh a.s.
  2. Nabi Ibrahim a.s. hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim a.s. mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt. Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah Swt., maka doanya dikabulkan.
  3. Nabi Musa a.s. hidup pada masa raja Firaun yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Musa a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa a.s. dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Harun a.s. diangkat Allah Swt. menjadi Rasul.
  4. Nabi Isa a.s. adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibun*h dengan cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai Nabi Isa a.s. yaitu Yahuza (Iskariot). Lihat Q.S. an-Nisa/4: 157: “... tidaklah mereka membun*h dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa a.s. yang tersalib.
  5. Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala.  Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.

C. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi
1. Sikap Terpuji Para Rasul
Terpuji (mahmudah) artinya sikap yang baik sesuai aturan agama Islam. Misalnya jujur
(al-Amanah), pemaaf (al-‘Afwu), tekun (al-Khusu’), malu kalau diri tercela (al-Hayau), bersih
(an-Nazafah), pemurah (as-Sakhau), sabar (a£-Sabru) dan seterusnya.

Para Rasul itu memiliki sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya dapat dipercaya, sifat tablig artinya menyampaikan, dan sifat fatanah artinya pandai dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan sikap yang mereka pegang teguh yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Swt.

2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘Azmi
Perhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 yang artinya sebagai berikut :"Dan (ingatlah) ketika Kami
mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."

Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan sanggup menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing. Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati,
tabah, dan sabar. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi karena mereka yang paling banyak mendapat tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus berjuang menyampaikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia.

D. Meneladani Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi
Seperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaf/46: 35 yang ditujukan kepada manusia termasuk kita, yaitu:
   ...فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Artinya :
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati ...”.
Berikut ini contoh sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu:
  1. Teguh dan sabar dalam belajar,
  2. Teguh dan sabar dalam beribadah (salat),
  3. Teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah,
  4. Teguh dan sabar dalam mematuhi orang tua,
  5. Teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah,
  6. Teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di rumah, sekolah, maupun dilingkungan tempat tinggal,

Ayo Berlatih
A. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Pelajaran apa yang kamu peroleh dari cerita tersebut? Jelaskan!

“Apakah kamu sudah tahu sifat-sifat rasul itu Fatimah?” tanya ayah Fatimah. “Insya Allah tahu ayah, yaitu siddiq, amanah, tablig, dan fatanah,” jawab Fatimah. Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar, tidak pernah berdusta, atau berbohong. Kedua, amanah artinya dapat dipercaya. Ketiga, tablig artinya menyampaikan. Keempat, bersifat fatanah artinya cerdas, pandai, dan bijaksana.
Kita dapat mengikuti sifat para Rasul, dengan demikian hidup kita akan lebih baik dan mendapatkan keridhoan dari ALLAH SWT . 

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
  1. Sebutkan arti Ulul ‘Azmi (Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati, tabah, dan sabar.)
  2. Amanah artinya dapat dipercaya. Jelaskan contohnya. (Dipercaya orang tua untuk ke sekolah dan memenuhi amanah orang tua tersebut dengan benar-benar berangkat ke sekolah dan belajar dengan baik)
  3. Semua orang ingin cerdas (fatanah)! Bagaimana caranya supaya cerdas. Jelaskan.(Supaya cerdas kita harus belajar dengan rajin dan tekun)
  4. Semua rasul membawa ajaran tauhid! Apa arti tauhid? Jelaskan. (Tauhid adalah meyakini keesaan Allah)
  5. Mengapa Nabi Muhammad saw. disebut rasul terakhir? Jelaskan. (Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya sehingga Nabi Muhammad saw. disebut dengan istilah khatamul anbiya )
  6. Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati. Jelaskan contohnya. (Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt. Contohnya Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibun*h dengan cara disalib.)
  7. Rasul Ulul ’Azmi ada 5 orang. Sebutkan. (Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw.)
  8. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw. di masa muda. ( Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya.)
  9. Apa arti musyrik? Jelaskan.(Musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun)