Minggu, 26 April 2020

PANDUAN SUKSES BUDIDAYA BUAH BIT


Buah merah yang banyak sekali manfaatnya ini memang agak jarang ditemukan tempat budidayanya. Karena buah ini memang tidak digandrungi layaknya selada atau sayuran lainnya. Namun, jangan karena tidak digandrungi bukan berarti tidak memiliki peluang usaha.

Banyak yang mencari buah bit bukan hanya untuk konsumsi saja, melainkan untuk memakannya sebagai obat yang dapat mencegah penyakit dan membersihkan tubuh dari kotoran atau racun.
Lalu, bagaimana budidaya tanaman bit. Sebenarnya tanaman bit tidak terlalu sulit atau rewel dalam membudidayakannya. Berikut tahapan bagaimana budidaya tanaman bit.


Fase Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah pasti menjadi fase awal yang harus dilakukan. Anda hanya harus membajak dan mencangkul, usahakan agak dalam sekitar 30 cm. Pada waktu yang sama anda juga bisa memberikan pupuk kandang sebanyak ½ kg setiap 2 meter. Dengan begitu tanah akan terpupuk dan subur, setelah itu ratakan dan haluskan kembali. Siapkan alur dengan mencangkul dan membuat jarak alur sebesar 30 cm.

Pembibitan
Buah bit dapat menggunakan biji atau benih yang langsung ditanam. Bisa juga anda mendapatkannya dengan cara setek. Namun sebelum penanaman ada baiknya biji disemai dulu di baby bag atau tempat khusus penyemaian sebelum ditanam ke tanah langsung.

Biji bit memang masih harus membeli dari luar negeri karena buah bit agak sulit untuk berbunga di Indonesia. Namun hal tersebut jangan menjadi halangan anda untuk tetap berbudidaya buah bit.

Penanaman Buah Bit
Sebelum penanaman sudah dilakukan pengolahan tanah bentuk beralur. Maka biji ditaburkan merata disepanjang alur, jika biji ingin langsung disemai di lahan. Namun jika sudah berbentuk benih maka pindahkan sebelum besar dan tanam. Hanya butuh waktu satu minggu, maka biji akan tumbuh dan tanaman sudah terlihat muncul. Pindahkan secara hati-hati, karena akar tersebut yang akan menjadi bakal buah dikemudian hari.

Pemeliharaan Bibit
1. Penjarangan
Penjarangan dilakukan ketika memelihara tanaman bit pada waktu menanam. Anda dapat melakukan penjarangan ketika berusia 3-4 minggu. Tanaman yang tumbuhnya tidak maksimal bisa anda cabut dan kemudian mengganti yang baru atau disulam.

Dengan begitu tanaman yang sudah membentuk 2-3 tunas, tunas yang lemah sebaiknya dicabut saja agar tidak mengganggu tanaman atau tunas yang kuat. Penjarangan diatur sehingga jaraknya menjadi 15-20 cm.

Pada usia tanaman 4-5 bulan rumput akan sering muncul dan hal tersebut tentu harus diperhatikan. Adanya rumput akan mengganggu tumbuhnya umbi dalam tanah dan buah bit akan kekurangan nutrisi.

Ada baiknya anda melakukan penyiangan. Sebenarnya ketika sudah ada rumput liar anda sudah bisa melakukan penyiangan, tidak harus menunggu 5 bulan. Gulma yang tumbuh dapat menyerap air dan nutrisi dalam tanah dan membuat hasil umbi tidak berkualitas.

2. Pemupukan dan Pemberantasan Hama
Pemupukan dapat dilakukan dengan mencampurkan ZA, DS dan ZK. Pemupukan dilakukan menyebar di kanan dan kiri barisan tanaman dengan jarak 5 cm dari batang. Selain itu perhatikan juga hama dan penyakit. Apakah ada hama dan penyakit yang menyerang. Jika ada, baiknya diberikan pestisida atau pemberantas hama dan penyakit secara organik. Agar tidak terserap oleh buah bit.
3. Panen
Pemanenan dilakukan pada usia 2-3 bulan. Jangan terlambat dalam memanen buah bit, karena jika terlambat buah bit akan menjadi keras dan berkayu. Cara memanen buah bit yaitu dengan mencabutnya hingga umbinya keluar, dan jangan memotong bagian batangnya agar mengurangi proses penguapan dan buah akan tetap bagus dan segar.

Berikut rangkaian proses panen hingga pasca panen tanaman bit:

1. Panen
Ketika panen tanaman bit, dilakukan hanya dengan mencabut umbi bit tersebut dari dalam tanah. Bisa menggunakan cara manual, tapi tetap hati-hati agar buah bit tidak rusak, misalnya tergores bahkan pecah.

2. Pengumpulan
Ketika panen telah usai, maka letakkan buah bit tersebut dalam wadah-wadah yang sesuai, misalnya keranjang. Bawa hasil panen tersebut pada tempat penampungan, usahakan tempat penampungan tidak jauh dari kebun. Jika tempat cukup jauh, maka jaga kondisi buah bitnya agar kualitas tidak menurun. Dan jauhkan dari sengatan sinar matahari.

3. Pemotongan Batang
Setelah pemanenan selesai dan sebelum dilakukan pengangkutan buah bit ke penampungan, alangkah lebih baik jika batang yang menempel pada umbi di bersihkan terlebih dahulu guna mengurangi penguapan pada umbi.Jangan menggunakan pisau, untuk mengurangi penguapan. Jadi ketika melakukan pemotongan batang lakukan secara manual, yaitu menggunakan tangan.

4. Sortasi
Ketika buah bit sudah sampai tempat kampungan, saatnya di lakukan sortasi atau pemilihan atau pemisahan antara buah bit yang bagus dan jelek.Selain itu, ketika melakukan sortasi lakukanlah pembersihan adu pemisahan dari kotoran-kotoran yang menempel, seperti tanah atau kerikil yang ada pada kulit buah bit.Bisa juga bersihkan dari bahan-bahan yang menyebabkan buah bit ini menurun kualitasnya.

5. Grading
Setelah selesai penyortiran, maka lakukanlah pengelompokan kelas buah bit, mulai dari ukuran, bentuk, warnanya. Dengan proses ini memudahkan petani ketika harus menjualnya atau mengemasnya untuk di kirim sesuai pasar.

6. Pengemasan
Setelah selesai dilakukan pemisahan buah, itu artinya buah siap di packing. Kemas menggunakan wadah yang tidak membuat bah rusak atau menurun kualitasnya.Bisa menggunakan karung, keranjang yang masih baru. Tergantung juga dengan tujuan buah bit itu di kirim. Jika perlu di pak dalam plastik kedap udara maka harus menggunakan plastik yang masih steril.

Setelah pengepakan selesai, jangan lupa beri keterangan pada wadah, seperti tanggal produksi atau panen atau pengepakan, berat, ukuran, jenis, jumlah. Pengepakan juga bisa di sesuaikan dengan pesanan.

7. Penyimpanan
Ketika pengepakan selesai dan barang belum bisa dikirim, maka simpanlah buah-buah bit tersebut dalam gudang penyimpanan agar kualitasnya tetap terjaga. Pastikan gudang tersebut bebas dari bahan kimia atau bahan lain yang dapat mempengaruhi kualitas buah bit menurun. Perhatikan juga ventilasi, agar udara bisa bersirkulasi demam baik, pencahayaannya juga perlu di perhatikan. Hindari sinar matahari Mak ke dalam ruangan penyimpanan secara langsung.

8. Pengiriman
Sebelum melakukan pengiriman, perhatikan dulu posisi buah pada kendaraan. Penempatannya harus diperhatikan, dengan memperhatikan jarak, cuaca, kemasan hingga medan yang dilalui.Karena jika tidak sesuai dengan kondisi tersebut, dikhawatirkan akan merusak buah yang siap di jual tersebut. Selalu lakukan setiap proses pasca panen tersebut dengan hati-hati, karena di khawatirkan akan merusak kualitas buah bit.